Minggu, 15 Agustus 2010

muslimah sejati

Seorang gadis kecil bertanya ayahnya, “Ayah ceritakanlah padaku perihal muslimah sejati?” Si ayah pun menjawab,

“Anakku,seorang muslimah sejati bukan dilihat dari kecantikan dan keayuan wajahnya semata-mata.Wajahnya hanyalah satu peranan yang amat kecil,tetapi muslimah sejati dilihat dari kecantikan dan ketulusan hatinya yang tersembunyi. Itulah yang terbaik”.

Si ayah terus menyambung, “Muslimah sejati juga tidak dilihat dari bentuk tubuh badannya yang mempesona,tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya yang mempesona itu”.


“Muslimah sejati bukanlah dilihat dari sebanyak apa kebaikan yang diberikannya ,tetapi dari keikhlasan ketika ia memberikan segala kebaikan itu.



Muslimah sejati bukanlah dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan.



Muslimah sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa,tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara dan berhujah kebenaran”. Berdasarkan ayat 31,surah An Nurr,Abdullah Ibnu Abbas dan lain-lainya berpendapat, “Seseorang wanita islam hanya boleh menperlihatkan wajah,dua tapak tangan dan cincinnya di hadapan lelaki yang bukan mahram”. (As syeikh said hawa di dalam kitabnya Al Asas fit Tasir).



“Janganlah perempuan -perempuan itu terlalu lunak dalam berbicara sehingga menggairahkan orang yang ada perasaan dalam hatinya,tetapi ucapkanlah perkataan yang baik-baik”. (surah Al Ahzab:32). “Lantas apa lagi ayah?”sahut puteri kecil terus ingin tahu.




“Ketahuilah muslimah sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian yang sedang trend tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya melalui apa yang dipakainya.


Muslimah sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di tepi jalanan tetapi dilihat dari kekhawatirannya dirinyalah yang mengundang orang tergoda”.



“Muslimah sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani tetapi dilihat dari sejauh mana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa ridha dan kehambaan kepada TUHAN nya,dan ia sentiasa bersyukur dengan segala karunia yang ia dapatkan.


Dan ingatlah anakku muslimah sejati bukan dilihat dari sifat mesranya dalam bergaul tetapi dilihat dari sejauh mana ia mampu menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul”.



Setelah itu si anak bertanya, ”Siapakah yang memiliki kriteria seperti itu ayah?Bolehkah saya menjadi sepertinya?mampu dan layakkah saya ayah?”.

Si ayah memberikan sebuah buku dan berkata,”Pelajarilah mereka!supaya kamu berjaya nanti.INSYA ALLOH kamu juga boleh menjadi muslimah sejati dan wanita yang solehah kelak,malah semua wanita boleh”. Si anak pun segera mengambil buku tersebut lalu terlihatlah sebaris perkataan berbunyi ISTERI RASULULLOH. – (Riwayat Imam Ahmad)



“Jika seseorang wanita menunaikan solat lima waktu, berpuasa sebulan Ramadan, memelihara kehormatannya, mentaati suaminya, nescaya dia dapat masuk kemana saja pintu syurga menurut yang dikehendakinya.”

Ponsel menyimpan kuman 18 kali lebih banyak daripada pegangan alat penyiram (flush) toilet

Telepon seluler sudah menjadi
sahabat paling dekat sejak kemunculannya.
Tetapi, Anda mungkin tak lagi menjadi
'penggemar berat' ponsel Anda begitu
menyimak temuan terbaru para ilmuwan
Inggris.

Sebuah studi terbaru menemukan, rata-rata
ponsel menyimpan kuman 18 kali lebih banyak
daripada pegangan alat penyiram (flush) toilet.
Peneliti Inggris mengungkap seperempat
ponsel sangat kotor dan mengandung 10 kali
lipat jumlah bakteri yang dapat diterima.
Tingginya tingkat bakteri dalam ponsel
menunjukkan miskinnya kebersihan pemicu
kuman penyakit.
Satu dari empat ponsel terbukti mengandung
jumlah bakteri yang sangat tinggi, mencapai
170 kali dari batas normal hingga bisa
menyebabkan gangguan perut serius bagi
pemiliknya. Bakteri membahayakan yang ada
dalam ponsel diantaranya Salmonella, bakteri
feses E.coli, bakteri keracunan makanan dan
Stafilokokus aureus.

Temuan berdasarkan 30 sampel ponsel yang
menunjukkan 14,7 juta dari 63 juta pengguna
ponsel di Inggris. "Tingkat bakteri yang
berpotensi sangat membahayakan ada pada
satu dari empat ponsel. Ponsel perlu
disterilkan," ungkap peneliti utama Jim Francis
seperti dikutip Daily Mail.
"Sebagian besar bakteri dari ponsel tidak
berbahaya. Tapi, bakteri berkembang biak dan
ditransfer bolak-balik dari tangan ke ponsel
hingga menyebabkan penyakit," katanya.
Melihat aplikasi ponsel berulang-ulang seperti
foto secara bergantian dengan orang adalah
salah satu penyebaran kuman. Temuan
sebelumnya mengungkap komputer desktop
juga menyimpan kuman lebih tinggi daripada
toilet. Untuk membersihkan ponsel dan
menghilangkan kuman, seka ponsel
menggunakan lap halus yang dibasahi alkohol
secara teratur.

koin langka berusia 2200 tahun

Para arkeolog di Israel mengatakan mereka telah menggali dan menemukan mata uang yang paling berharga yang pernah ditemukan di wilayah ini.

Mata uang yang diperkirakan berusia 2.200 tahun ini ditemukan di Tel Kedesh dekat perbatasan Libanon pada tanggal 22 Juni lalu.

Artefak ini beratnya hanya satu ons (28 grams), namun diperkirakan nilainya sekitar US$ 80,000.

“Koin ini setara dengan seratus uang perak di zaman kuno,” ujar Donald T. Ariel, kepala Departemen Koin dari Israel Antiquities Authority. “Nilainya pasti setara dengan setengah tahun atau setahun gaji dalam satu koin.”

Koin tersebut diyakini telah dicetak di Alexandria, Mesir, pada masa pemerintahan Ptolemeus V tahun 191 SM. Para arkeolog berspekulasi bahwa koin ini mungkin menunjukkan potret istri sang penguasa, Cleopatra I.

“Rakyat biasa tidak akan memiliki koin seperti ini – koin ini memiliki arti seremonial atau simbolik dan mungkin dimaksudkan untuk digunakan di sebuah kuil dan didedikasikan bagi Ratu Arsinoe,” ujar Ariel.

Barang kuno dari jangka waktu tersebut yang pernah ditemukan adalah berupa dua koin emas.

Ramadhan Cermin Keimanan

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (Al-Baqarah:183)

Panggilan untuk Mereka yang Beriman

Allah swt memanggil pada permulaan ayat di atas: yaa ayyuhalladziina aamanuu (hai orang-orang yang beriman), ini bukan sembarang panggilan, sebab yang memanggil adalah Allah swt Sang Pencipta alam semesta. Semua makhluk bergantung kepada-Nya. Tidak ada yang bisa independen dari-Nya. Maka siapa yang mengaku diri sebagai hamba-Nya hendaknya segera bergerak memenuhi panggilan ini. Allah swt dalam panggilan tersebut tidak menyebutkan kriteria yang bersifat duniawi, dengan kata lain Allah tidak berfirman: yaa ayyuhal aghniyaa' (hai orang-orang yang kaya), hai orang-orang yang berkedudukan tinggi dan lain sebagainya, melainkan yang Allah swt panggil adalah mereka yang beriman saja, mengapa?

Di sini ada rahasia yang tersimpan, di antaranya:

(a) Bahwa dengan menyatakan keimanannya seseorang mampunyai posisi tersendiri dari sisi Allah swt. Allah swt sangat bangga dengan hamba-Nya yang beriman. Karenanya Allah swt undang mereka secara khusus. Di dalam Al-Qur'an undangan yaa ayyuhal ladziina aamanuu selalu Allah swt ulang. Menggambarkan betapa yang Allah swt anggap sebagai hamba-Nya hanya mereka yang beriman. Yang tidak beriman tidak termasuk sebagai hamba-Nya.

(b) Bahwa posisi keduniaan apapun megahnya bila tidak disertai iman, Allah swt tidak bangga dengannya. Bahkan Allah swt sangat benci kepada seseorang yang setelah diberi kenikmatan dunia, ia malah berbuat maksiat kepada-Nya. Ingat Allah swt berfirman:

"Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, Maka dia akan berkata, "Tuhanku Telah memuliakanku".

Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya Maka dia berkata, "Tuhanku menghinakanku". (Al-Fajr:15-16)

Disini nampak bahwa ukuran berhasil tidaknya seseorang bukan terletak pada kekayaan atau kemiskinannya, melainkan terletak pada keimanannya. Karenanya yang Allah swt panggil pada ayat di atas adalah mereka yang beriman. Sebab kaya dan miskin di mata Allah swt adalah ujian. Apalah arti seorang kaya jika ia tidak beriman dan mentaati Allah swt, semua itu hanya kesia-siaan. Sebaliknya sungguh sangat mulia seseorang sekalipun dalam posisi yang sangat miskin tetapi ia beriman dan mentaati-Nya, dan ia akan tergolong mereka yang Allah swt panggil dalam ayat di atas.

(c) Bahwa untuk melaksanakan ibadah puasa syaratnya harus beriman terlebih dahulu. Tanpa iman ibadah puasa seseorang tidak diterima oleh Allah swt. Allah swt hanya mengakui ibadah puasa hamba-Nya yang beriman. Karenanya dalam banyak hadits Rasulullah saw. Selalu menyebutkan kata iimaanan wahtisaaban, untuk menunjukkan bahwa ibadah yang Allah swt terima adalah berdasarkan iman dan harapan atas ridha-Nya.

Simaklah beberapa hadits berikut, "Siapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan harapan akan ridha-Nya, Allah akan mengampuni dosa-dosa yang telah lewat." (HR. Bukharai dan Muslim)

Dalam hadits lain, "Siapa yang menegakkan shalat malam Ramadhan dengan penuh keimanan dan harapan akan ridha-Nya, Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lewat." HR. Muslim. Lalu khusus mengenai shalat pada malam lailatul qadar Rasulullah saw bersabda: "Siapa yang menegakkan shalat malam lailatul qadar dengan penuh keimanan dan harapan akan ridha-Nya, Alllah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lewat." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dengan Iman Shaum Ramadhan Terasa Lezat

Setelah memanggil orang-orang beriman dengan yaa ayyuhalladziina aamanuu Allah swt menegaskan: Kutiba 'alaikumush shiyaam (diwajibkan atasmu berpuasa), apa hubungan puasa dengan iman?. Mengapa hanya orang beriman yang diwajibkan berpuasa? Apakah puasa Ramadhan merupakan bukti keimanan seseorang?

Pertama, Ketika seseorang beriman kepada Allah swt, seharusnya ia sadar bahwa Allah swt senantiasa bersama-Nya. Di dalam dirinya menggelora hakikat keagungan-Nya. Setiap disebut nama-Nya hatinya bergetar, penuh ketakutan. Dalam surat Al-Anfal ayat 2 Allah swt berfirman, "Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal." karenanya seluruh kegiatan sehari-harinya selalu dalam rangka mentaati-Nya. Tidak ada perbuatan sekecil apapun yang ia lakukan kecuali dengan petunjuk-Nya. Ia menjauh sama sekali dari apa saja yang disebut kemaksiatan. Baginya kemaksiatan adalah bencana, yang tidak hanya menghancurkan harga dirinya melainkan juga menjadi sumber malapetaka bagi kemanusiaan di muka bumi.

Kesadaran ini membuatnya sangat berhati-hati dalam bersikap, jangan sampai langkahnya terjerumus dalam kemaksiatan. Sampai yang syubuhat (samar-samar) pun ia hindari, sebab dari yang syubuhat akan lahir daya tarik kepada yang haram. Puasa adalah ibadah menahan diri dari yang halal. Dari sini nampak betapa hakikat puasa adalah sebagai benteng supaya pelakunya terhindar dari yang haram. Sebab kebiasaan menahan dari yang halal, akan membangun lapisan-lapisan bemper yang menjaganya supaya tidak terjatuh kepada yang Allah swt haramkan. Perhatikan betapa untuk menegakkan puasa, seseorang harus mempunyai iman. Karena hanya iman yang jujur seseorang akan benar-benar merasakan lesatnya puasa. Tanpa kesadaran iman puasa akan menjadi beban. Di saat orang-orang berbahagia dengan puasa, ia malah merasa sempit hatinya dengan puasa.

Kedua, Ketika seseorang melakukan puasa, ia sedang berjuang menutup segala pintu yang selama ini syetan selalu masuk darinya. Pintu nafsu makan ia tutup, di mana banyak orang mengambil yang haram hanya karena nafsu makan. Pintu nafsu bermusuhan juga tutup, dimana selama ini banya terjadi konflik saling menyakiti, saling menjatuhkan, saling mendzalimi, bahkan tidak jarang saling membunuh di antara manusia adalah karena nafsu ini. Lidahnya ia tahan dari perbuatan yang keji. Setiap ada oarang yang mengajaknya bertengkar, ia menjawab: Maaf saya sedang berpuasa. Pintu nafsu seks pun ia tutup, di mana selama ini banyak orang terjerembab dalam dosa-dosa karena nafsu ini.

Perhatikan betapa puasa mencerminkan hakikat perlawanan yang dahsyat seorang hamba Allah swt terhadap syetan. Di dalam dirinya menggelora semangat untuk tidak tunduk kepada syetan, kapanpun dan di manapun ia berada. Ia sadar bahwa syetan adalah musuhnya. Allah swt berfirman, "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala." (Al-Fathir:6)

Ketika seseorang masuk ke medan pertarungan melawan syetan, berarti ia masuk ke dalam pertempuran yang tidak akan pernah berakhir. Dalam rangka ini ia harus berbekal iman yang kokoh. Sebab jika imannya lemah ia tidak bisa istiqamah.

Maka ketika Allah swt memanggil di awal yat ini: yaa ayyuhalladziina aamanuu, itu maksudnya adalah orang-orang yang benar-benar jujur dalam imannya. Bukan orang-orang munafik yang pura-pura beriman. Sebab tidak mungkin seseorang yang tidak jujur dalam imannya bisa melaksanakan ibadah puasa dengan jujur. Dari sini nampak rahasia firman Allah swt dalam hadits Qudsi:

"Semua amal anak Adam itu untuk dirinya kecuali puasa, itu untuk-Ku dan Aku akan memberikan langsung pahalanya." (HR. Bukhari)

Perhatikan betapa puasa merupakan bukti kejujuran iman seseorang, sehingga Allah swt mengagungkannya, dan terlibat langsung untuk memberikan pahala kepada pelakunya.

Ketiga, Puasa Ramadhan adalah merupakan salah satu pilar ajaran Islam. Untuk menegakkan pilar ini secara kokoh tidak mungkin dilakukan oleh seseorang yang tidak punya iman atau pura-pura beriman. Allah swt Maha Mengetahui, benar-benar tahu siapa di antara manusia yang benar-benar pantas diundang untuk menegakkan pilar ini. Itulah mereka yang benar-benar beriman kepada Allah swt secara jujur. Karena itu Allah swt panggil mereka dengan: yaa ayyuhalladziina aamanuu. Perhatikan bentuk panggilan ini, Allah swt memanggil mereka hanya dengan kualitas keimanannya, bukan yang lain-lain. Ini menunjukkan bahwa yang Allah swt inginkan dari manusia melalui puasa ini adalah bagaimana ia benar-benar beriman kepada Allah swt secara kokoh dan jujur. Iman yang menghidupkan jiwanya sehingga ia senantiasa merasa bersama Allah swt. Bukan iman yang semata diucapkan dengan lisan, diiklankan di spanduk-spanduk atau tayangan televisi semenatra hatinya tidak pernah menikmati lezatnya iman tersebut. Allahu 'Alam

Senin, 09 Agustus 2010

Detik-detik Sakaratul Maut Rasulullah SAW



Inilah bukti cinta yang sebenar-benarnya tentang cinta, yang telah dicontohkan Allah SWT melalui kehidupan Rasul-Nya. Pagi itu, meski langit mulai menguning di ufuk timur, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayapnya.

Rasulullah dengan suara lemah memberikan kutbah terakhirnya, “Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua perkara pada kalian, al-Qur’an dan sunnahku. Barang siapa mencintai sunnahku, bererti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-sama aku.”

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasul yang tenang menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya.Usman menghela nafas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. “Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba. Rasulullah akan meninggalkan kita semua,” keluh hati semua sahabat kala itu.

Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan cergas menangkap Rasulullah yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar. Di saat itu, kalau mampu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu. Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam.

“Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk.

“Maafkanlah, ayahku sedang demam,” kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah.

“Siapakah itu wahai anakku?”
“Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,” tutur Fatimah lembut.

Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.

“Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut,” kata Rasulullah.

Fatimah menahan ledakkan tangisnya.

Malaikat maut telah datang menghampiri. Rasulullah pun menanyakan kenapa Jibril tidak menyertainya. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

“Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?” tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.

“Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu,” kata Jibril.

Tapi, semua penjelasan Jibril itu tidak membuat Rasul lega, matanya masih penuh kecemasan dan tanda tanya.

“Engkau tidak senang mendengar kabar ini?” tanya Jibril lagi.

“Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak, sepeninggalanku?”

“Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: ‘Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,” kata Jibril meyakinkan.

Detik-detik kian dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan-lahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.

“Jibril, betapa sakitnya, sakaratul maut ini.” Perlahan terdengar desisan suara Rasulullah mengaduh.

Fatimah hanya mampu memejamkan matanya. Sementara Ali yang duduk di sampingnya hanya menundukan kepalanya semakin dalam. Jibril pun memalingkan muka.

“Jijikkah engkau melihatku, hingga engkau palingkan wajahmu Jibril?” tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.

“Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal,” kata Jibril sambil terus berpaling.

Sedetik kemudian terdengar Rasulullah memekik kerana sakit yang tidak tertahankan lagi.

“Ya Allah, dahsyat sekali maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku,” pinta Rasul pada Allah.

Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu. Ali pun segera mendekatkan telinganya.

“Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.”

Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.

“Ummatii, ummatii, ummatiii?” Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran kemuliaan itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa baarik wa salim ‘alaihi. Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

Selasa, 27 Juli 2010

berhati-hatilah bagi pengonsumsi udang !

Ada seorang wanita meninggal mendadak dngan 5 pancainderanya keluar darah. Stelah di selidiki, ternyata wanita ini meninggal bukan karena bunuh diri atau dibunuh, melainkan karena ketidaktahuan tentang racun akibat makanan.

Wanita ini mempunyai kebiasaan meminum minuman yang mengandung Vit C Tiap hari. Ini tdak msalah.

Masalahnya, malam itu wanita ini kebanyakan makan udang. Sebenarnya cuma makan udang saja, tapi itu juga tidak masalah, karena orang rumahnya juga banyak makan udang malam itu & tak ada yang meninggal.

Tetapi, karena udang mengandung Arsenic Pentoxida (As2O5). Dan berhubung karena wanita itu makan udang, lalu minum Vit. C, terjadilah reaksi kimia di dalam perut yg membuat Arsenic Pentoxida berubah menjadi Arsenic Trioxida (As2O3) yg sangat beracun. Ini mengakibatkan hati, jantung, ginjal, pembuluh darah rusak, usus keluar darah, pembuluh darah melebar hingga wanita itu meninggal mengenaskan dengan ke 5 pancainderanya keluar darah.

Naudzubillah......

Maka dari itu, saya himbaukan kepada saudara-saudaraku sekalian. Jangan makan udang dan minum Vit. C pada saat yang bersamaan.